1.Bobby Moore (Inggris)
Pembawaan Bobbyt Moore yang tenang saat mendapat tekanan dari lawan di atas lapangan banyak diacungi jempol oleh para pengamat sepak bola. Membaca permainan dan mengantisipasi pergerakan lawan adalah kelebihan yang dimilikinya. Itu semua menjadi dasar rekan satu tim memberi kepercayaan penuh pada Moore. Legenda hidup sepak bola dunia asal Brasil, Pele juga memberi sanjungan atas permainan Moore yang dinilainya pemain besar yang jujur dan mengandalkan teknik bukan fisik. Moore mendapat kepercayaan memegang ban kapten tim nasional Inggris untuk pertamakalinya pada usia 22 tahun. Tepatnya pada 29 Mei 1963. Saat itu Moore menjadi kapten timnas senior Inggris termuda. Prestasi terbesarnya membawa Inggris menjuarai Piala Dunia 1966.

Bobby Moore (Sumber: attackingsoccer.com)
2. Giacinto Facchetti (Italia)
Naluri bertahan nya bagus, tapi piawai pula dalam menyerang, karena memang mengawali karies profesionalnya sebegai pemain bola sebagai penyerang. Itulah Giacinto Facchetti. Timnas Italia sangat beruntung memiliki pemain sehebat Facchetti. Timnas Italia pernah diberinya gelar juara Piala Eropa 1968. Bahkan klubnya Inter Milan lebih banyak diberi gelar oleh Facchetti, diantaranya Scudetto pada 1963, 1965, 1966, dan 1971, Coppa Italia 1978, Piala Intercontinental 1964 dan 1965. Ia juga masuk dalam daftar pemain terbaik FIFA 100.

Giacinto Facchetti (Sumber: wikimedia.or)
3.Franz Beckenbauer (Jerman)
Dialah pemain yang dianggap bek modern atau tepatnya libero. Tugasnya selain mengkoordinasi pertahanan, juga dibebaskan ikut membantu serangan. Dan semua tugas itu dilakukan secara sempurna oleh Franz Beckenbauer selama membala Der Panzer. Karena ketangguhan dan sifat kepemimpinannya, Beckenbauer dijuluki “Sang Kaisar”. Juara Piala Dunia 1974 merupakan catatan emas Sang Kaisar. Bahkan bukan hanya sukses sebagai pemain, ia juga sukses saat menjadi pelatih Timnas Jerman.

Franz Beckenbauer (Sumber: wikimedia.org)
Setelah era Beckenbauer, lahir pula para pemain yang bisa mengisi berbagai macam posisi. Salah seorang diantaranya datang dari Argentina. Daniel Passarella adalah orangya. Piawai mengeksekusi bola-bola mati adalah andalannya. Passarella juga dinobatkan sebagai pemain belakang paling haus gol. Selama menjalani 451 partai, ia bisa menciptakan 134 gol. Sebuah rekor yang belum pernah bisa dilakukan bek lainnya hingga sekarang. Prestasi tertingginya adalah mempersembahkan gelar Piala Dunia bersama Tim Tango pada 1978 dan 1986.

Daniel Passarella (sumber: .blogspot.com,uniknya.com)
5.Franco Baresi (Italia)
Gelar Piala Eropa dan Piala Dunia 1982 merupakan salah satu bukti Franco Baresi sebagai salah seorang pemain berpengaruh tinggi di timnas Italia. Tanpa pertahanan yang digalangnya bersama rekan-rekannya niscaya gelar tidak akan pernah dirasakan Italia. Selain timnas Italia, klubnya AC Milan juga merasakan banyak prestasi bersama Baresi, terutama untuk sebuah loyalitasnya. Teknik, sikap dan loyalitasnya menjadi panutan bek muda Italia lainnya seperto Paolo Maldini, Alessandro Costacurta dan pemain lainnya. Berkat loyalitas tingginya pula AC Milan tidak memperbolehkan pemain lainnya memakai nomor punggung 6 yang digunakan Baresi selamanya.

Franco Baresi (sumber: wordpress.com,uniknya.com)
0 komentar:
Posting Komentar